Laporan TFI CB Interpersonal Development

LOGO TFI HIGH RESS

NAMA : Tifany Inne Halim

NIM : 1701295104
ISI LAPORAN :

Pada semester 4 di Bina Nusantara ini, saya mendapat tugas CB yang tergantung pada TFI untuk mengadakan kegiatan sesuai dengan tema CB semester empat yaitu Interpersonal Development. Pada awalnya saya kira tugas ini merupakan tugas yang tidak asing, karena pada semester satu saya pernah mengadakan kegiatan CB, yaitu mengunjungi panti asuhan. Tetapi setelah mengetahui bahwa kegiatan kali ini tidak boleh mengujungi panti asuhan, saya langsung resah. Pilihannya adalah sekolah luar biasa atau anak jalanan. Saya mencoba mencari di SD atau TK terdekat. Setelah di telepon beberapa sekolah, ternyata hari dimana saya bisa mengajar merupakan salah satu hari dalam selang hari istirahat menuju ujian nasional. Sekolah sedang libur dan tidak dapat dikunjungi. Akhirnya kelompok saya dalam keadaan bingung dan tidak menentu hingga mendekati batas tanggalnya. Lalu entah darimana, terciptalah suatu ide di kepala saya untuk mengajar anak-anak di lingkungan.

Setelah mencari sekian panjang lamanya atau sehari atau sejam, akhirnya saya menemukan lokasi strategis untuk menanamkan semangat binusian kepada anak-anak yang masih dalam masa perkembangan. RT05/RW07 merupakan lingkungan yang tenang dan damai, dan saat saya mengunjungi untuk survey, tidak ada kendala apapun. Lalu saya merasa bahwa situasinya cukup mendukung untuk pembelajaran, barulah saya menghubungi ketua RT untuk minta ijin untuk melaksanakan kegiatan yang dimaksud. Setelah ditandatangani proposal, lalu satu kelompok saya berunding untuk menentukan secara jelas dan padat kegiatan yang ingin dilakukan.

Harinya telah datang, lalu dilakukanlah kegiatan mengajar anak-anak pada RT05/RW07. Saat kami datang, rumah RT masih kosong, dimana ketua RT masih membersihkan tempat belajar. Ternyata ketua RT baru memberi tahu anak-anak untuk di ajar saat kita datang… sehingga kita menunggu sekitar 10 menit. Ketua RT  menyiapkan kursi untuk kita dan 20 kursi lagi, membuat saya bingung karena saat ditanya, ibu RT mengatakan sebanyaknya adalah 10 anak-anak, tapi yang disiapkan kursinya ada banyak sekali. Setelah anak-anak mulai datang, barulah kebingungan saya terbukti. Anak-anak tidak berhenti datang hingga sekitar 30 lebih anak di tempat. Kelompok saya langsung dilanda kepanikan sejak kami hanya mempersiapkan konsumsi atau snack untuk 10 anak maksimal. Lalu akhirnya kami membagi tugas, yaitu ada 2 anggota kelompok kami yang mengajar per 3 kelas. Saya mendapat mengajar bersama partner saya dengan anak kelas 3-6.

Mengajar tidak berasa lama, karena mendadak sudah jamnya makan siang. Akhirnya kami memutuskan untuk menggabungkan kembali anak-anak, lalu membagi-bagi hadiah snack untuk yang dapat menjawab kuis yang berhubungan dengan mata pelajaran yang telah di ajarkan. Masalahnya, kelompok kami hanya mempersiapkan hadiah untuk 10 anak. Jadi ada sebagian anggota kelompok kami yang pergi mencari konsumsi tambahan, sementara yang tersisa menahan anak-anak dengan kuis dan pertanyaan berhadiah. Syukurlah, saat hadiah di tangan kami habis, anggota kelompok yang mengambil hadiah tambahan telah datang. Anak-anak mendapat semua hadiah yang bisa diberi, lalu mereka pulang dengan banyak makanan manis yang tidak baik untuk dimakan sekaligus, tentu saja. Makanan yang kami beri ada banyak tetapi tidak dapat dihabiskan sekaligus karena tidak sehat, semenjak semuanya merupakan manisan.

Setelah anak-anak kembali, kami mewawancarai ketua RT dan mendapat banyak pelajaran juga mengenai hidup serta gosip-gosip hangat sekitar masa lalu binus anggrek dan sekitarnya. Lalu kami pulang dengan penuh pengalaman.

Jpeg Jpeg Jpeg Jpeg

This entry was posted in Uncategorized and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *